Laman

Jumat, 27 Agustus 2010

Harm Reduction “Sebuah Perjalanan Ruang dan Waktu”

By : Fredy Malik (Alm)*
Dari Rotterdam Menuju Warsawa
Kelompok pengguna napza yang pertama didunia berasal dari negeri Belanda. Kelompok tersebut bernama Junkiebonden. Junkiebonden berdiri pada awal 1970. Junkiebonden berpandangan bahwa kriminalisasi adalah pendekatan yang sama sekali bukan solusi untuk permasalahan Napza. Fokus dari perjuangan Junkiebonden ialah menentang kebijakan napza yang represif di Belanda pada saat itu, karena kelompok ini muncul jauh sebelum krisis AIDS muncul. Selain Junkiebonden di Amsterdam juga ada kelompok pengguna napza yang bernama MDHG, Kelompok ini merupakan kelompok pengguna napza pertama yang mendisribusikan jarum suntik sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS pada1984.

Aktvisme ini terus berkembang diberbagai Negara, misalnya Vancouver Drug User Network (VANDU) berhasil mewujudkan tuntutan mereka kepada Walikota Vancouver agar segera mendirikan “Safe Injecting Room”, Karena setiap hari selalu ada IDU yang meninggal karena AIDS. Perjuangan yang tidak mudah, karena VANDU tidak saja harus berhadapan dengan Dewan kota Vancouver yang konservatif tapi juga warga easthasting (disana terdapat lokalisasi pengguna napza) di Vancouver yang tidak menginginkan Safe Injecting Room ditempat mereka.

Bentrok aksi masa terjadi antara warga EastHasting (3000 - 5000) orang dan anggota VANDU yang jumlahnya tidak sampai 1000 orang. Akhirnya VANDU berhasil memenangkan pertikaian ini. Walikota Vancouver akhirnya mengeluarkan PERDA Napza yang dikenal “Vancouver 4 Pilar” :
1.      Prevention
2.      Treatment
3.      Law Enforcement
4.      Harm Reduction
Dan “Safe Injecting Room” akhirnya disediakan oleh Pemerintah kota Vancouver.

Pembantaian oleh pemerintah Thailand yang menewaskan hampir 3000 Pengguna Napza Thailand membuat dunia Internasional marah. Sebuah kebijakan yang sangat tidak manusiawi dan melanggar HAM ini akhirnya mendapatkan perlawanan dari para Pengguna Napza di Thailand yang tergabung dalam Thai Drug User Network (TDN). TDN mendapat dukungan dari dunia internasional untuk memaksa pemerintah Thailand menghentikan kebijakan ini. Untuk sementara waktu kebijakan “Thai War On Drugs“ di hentikan”.
Namun sayangnya utusan Thailand dalam Pertemuan Comission Narcotics and Drugs (CND) beberapa waktu lalu memberikan pernyataan bahwa pemerintah Thailand akan kembali menerapkan Thai War on Drugs.

Tahun 2005 pada Konferensi Internasional Harm Reduction (HR) ke 16 di Belfast. Para aktivis Pengguna Napza di Eropa (tergabung dalam forum yang bernama DPFU) dan Aktivis Napza dari Amerika (tergabung dalam forum yang bernama LARIX) melakukan pertemuan informal untuk membentuk sebuah Jaringan Internasional untuk para pengguna napza.

Di kota Belfast inilah embrio International People Who Use Drug (INPUD) mulai jadi wacana. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan di Belfast sebuah Deklarasi akhirnya lahir yaitu “Vancouver Declaration”. Deklarasi ini dipublikasikan di Kongres Internasional Pengguna Napza yang pertama dan Konferensi Internasional HR ke 17 yang diadakan di Vancouver Implikasinya membangkitkan kesadaran kritis para aktivis pengguna napza yang hadir pada saat itu.

Mereka mendirikan Ikatan Persaudaraan Pengguna Napza Indonesia (IPPNI) yang bertujuan untuk “memanusiakan” pengguna napza di Indonesia. INPUD resmi “lahir” pada Kongres International Pengguna Napza yang kedua dan Konferensi Internasional HR ke 18 yang diadakan di Warsawa - Polandia.

Dari Liverpool menuju Barcelona
Konferensi Internasional HR diadakan pertama kali di Liverpol Inggris pada 1991. Pada konferensi ini mayoritas dihadiri oleh aktivis grass root. Jumlah peserta saat itu hanya sekitar 250 orang. Ideolgy para aktivis grass root dibalik konferensi tersebut ialah tentang legalisasi walaupun saat itu belum disebutkan secara transparan. Selain itu isu lain yang dibahas ialah mengurangi risiko dan kerugian dari penggunaan Napza secara ilmiah. Dan saat itu isu HR belum menjadi perhatian dunia internasional.

Setelah krisis AIDS meledak pendekatan HR mulai menjadi perhatian dunia internasional, hal ini terasa kental sekali pada saat sesi-sesi (mayoritas tentang intervensi terkait AIDS) yang ada pada Konferensi Internasional HR ke 14 thn. 2003 di Chiang Mai Bangkok.

Saat Konferensi Internasional HR ke 17 thn. 2006 di Vancouver adalah titik balik yang signifikan yaitu Kembalinya HR pada “fitrahnya”. Sesi-sesi yang ada saat itu mayoritas mengakomodir isu napza secara keseluruhan (bukan hanya isu IDU dan Penanggulangan HIV/AIDS saja).

Dan Konferensi Internasional HR ke 19 di Barcelona nanti sesuai temanya “Menuju Pendekatan Global”, jika dilihat dari jadwal sesi yang sudah diedarkan, sesi-sesi yang ada Mayoritas membahas isu napza secara global (semua jenis napza baik yang legal mau pun ilegal dan juga tentang isu upaya-upaya Regulasi Napza). Jika dilihat dari aspek politis maka kontroversi HR adalah arena perseteruan antara mereka yang pro legalisasi dan yang anti legalisasi (prohibitionist). Dan disana terdapat juga pihak tengah yaitu pihak yang pro padamedikalisasi yang menolak total legalisasi dan total pelarangan.

Referensi
1.      Manual User Organizing Training - Flynn
2.      Form Rotterdam to Warsaw-Grant McNally-di presentasikan pada Kongres Internasional Pengguna Napza di Warsaw 2007
3.      Film berjudul FIX
4.      TDN/TTAG Press Release 14 February 2008
5.      Final Schedule IHRC 19 – Barcelona
6.      THE IDEOLOGIES BEHIND HARM REDUCTION – Peter Cohen


* Biodata Mendiang Fredy Malik :
Work Experiences
1. Outreach worker / VCT Counselor at Yayasan Hatihati Bali (2001-2004), 2. Program Manager at Yayasan Matahati Bali (2004-2005), 3. Training Coordinator at Asian Harm Reduction Network (AHRN) Indonesian office (2005-2006), 4. IDU Officer at FHI-ASA West Java Provincial office (present)
Education
LAY THEORY SCHOOL (BASED ON STREET experinces) STMIK Bina Darma Palembang
Training Facilitated
1. Five National Trainings and Workshop for NGO and Stake Holders (AHRN), 2005 - 2006, 2. Three IDU INTERVENTION Training for FHI Implementing Agencies (2006), 3. National Harm Reduction Training for MOH (2006), 4. BCI and HR training for West Java Prison staff (2007), 5. Consultant for Malaysian AIDS Council (MAC) to develop NSEP program in Kuala lumpur (2005)
Other Organizational Experiences
1. Founder members of Ikatan Persaudaraan Pengguna Napza Indonesia (IPPNI), 2. Working group member to found International Network of People who Use Drug (INPUD)
Conferences
15th International Harm Reduction Conference Melbourne - 2004, 15th International AIDS Conference Bangkok - 2004, 17th International Harm Reduction Conference Vancouver - 2006, Pertemuan Nasional Harm reduction I Jakarta - 2005, Pertemuan Nasional HIV-AIDS Surabaya - 2007
Publishes
Skills
English (speak & Writen) Computer Skills (macintosh and windows SO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar